26.2.17

Ode Buat Adzkiy


Adzkiy, ada ode buatmu. Yang barangkali ngga akan didengar sama orang lain atau dibaca karena aku ngga yakin akan posting ini atau ngga. Aku juga gatau apa kamu bakal tau (atau entah bagaimana baca) tulisan ini atau ngga. (#nggaception)

Adzkiy, aku baca kronologis kejadianmu. Itu sebuah laporan dari hmm, entah siapa tapi mungkin anggota polres yang membuat laporan untuk dilaporkan supaya bisa dipertanggungjawabkan: kalau ini kecelakaan, kalau memang ini disaksikan, kalau ini memang kejadian yang ada, sudah terjadi. Mereka menulis: kau terseret arus saat menolong adikmu, kalian sedang berlibur ke Pantai Perancak di Jepara. Sebagaimana laporan, hal yang ditulis tentu saja yang terlihat dengan mata dan bisa divalidasi oleh para saksi: bahwa kau masih hidup saat itu, karena denyut nadimu masih ada saat ditemukan mengapung tak sadar, bahkan saat kau dibawa ke puskesmas terdekat hingga ke rumah sakit. Sampai akhirnya mereka menyatakan kalau kau meninggal di rumah sakit karena alat yang terbatas. Begitulah, menurut laporan.

Acekid, aku langsung teringat kisah tentang Pi (baca: Pai) yang terkatung di lautan selama 227 hari (ada filmnya ki. Belum nonton? Wah telat ya! :p) karena Tsimtsum, kapal kargo yang ditumpanginya, tiba-tiba tenggelam tanpa sebab yang jelas, semua mati kecuali dia dan beberapa hewan kebun binatang ayahnya: orangutan, zebra, hyena dan harimau benggala yang akan dibawa ke Kanada. Mereka terkatung di sekoci sampai hanya Pi dan Richard Parker si harimau benggala yang bertahan. Kisah Pi begitu mencengangkan: tentu saja, bagaimana hidup bersama harimau selama ratusan hari tanpa dimangsa?? Ditambah Pi bertemu dengan pulau karnivora yang penuh dengan meerkat di tengah samudra Pasifik. Mana ada yang percaya! Sebab belum ada manusia hidup yang pernah melihatnya.

Para pewawancara dari perusahaan meminta Pi untuk memaparkan kisah yang masuk akal, yang membuat mereka tidak terlihat konyol, kisah yang tanpa hewan atau pulau karnivor jejadian di dalamnya: supaya laporan yang ditulis bisa dipertanggungjawabkan. Pada akhirnya Pi pun setuju menceritakan kisah alternatif yang 'masuk akal', tidak ada hewan dari kebun binatang dan pulau karnivorus di tengah samudera Pasifik (pokoknya sesuatu yang tidak membuat mereka tampak konyol) seperti yang diminta pewawancara. Di ujung film, Pi bertanya pada seorang novelis yang hendak menulis ceritanya: “Aku menceritakan dua kisah yang keduanya tidak menjelaskan penyebab kapal karam, mana cerita yang lebih kau suka?”, sang novelis bilang versi yang ada harimaunya, yang ada hewan-hewannya, lalu Pi menambahkan “terima kasih, begitu juga dengan Tuhan.” Hahahaha. Kesel ya baca kalimat penutupnya Pi.
**
Adzkeey, 
Hahahaha aku mau percaya kalau kisahmu lebih seru dari laporan yang ditulis, seperti halnya Pi, (hanya saja kamu ga bisa ceritain ke kita), ga ada yang tahu apa yang kamu alami saat kamu ‘menjelajah’ ombak laut itu. Aku mau percaya kalau sebetulnya kamu sedang bertemu dengan 'petugas perusahaan' yang ada di laut. Anggota polres mungkin melaporkan kalau kamu tersedak dan banyak air yang masuk ke paru-parumu (seperti menderita), tapi aku membayangkan kamu sedang berdiskusi dengan entahsiapa dan berbicara tentang kebaikan dan ketulusanmu menolong adikmu (tentu saja tidak ada bukti dan tidak masuk akal!). Ada pilihan, dengan niat baikmu itu, kamu diundang ke tempat yang mesti lebih menyenangkan, petualangan dan hal-hal yang lebih asyik dan seru ketimbang hari-hari pasca kampus yang memang gak menyodorkan kemestian apapun. Mungkin kamu berdiskusi lama dengan mereka, lama dan mungkin kamu bimbang, bagaimana keluargamu, bagaimana adik-adikmu dan pertanyaan bagaimana lainnya sampai kemudian orang-orang baik di pantai menemukanmu dan langsung membalik badanmu yang terkulai, tapi masih berdenyut. Kamu masih hidup saat itu. 

Kayanya lama kamu bimbang ya (soalnya kan nadimu masih denyut waktu dibawa ke puskesmas lalu rumah sakit, lama juga itu ya)? Tapi siapa yang mau menolak hadiah dari ketulusan selama hidup? Kamu yang begitu tulus dan jujur, meski lebih sering usil dan aneh (yang membuatmu begitu ADZKIY) dapat reward yang melebihi imajinasi kita. Aku membayangkan kamu sempat memilih apakah kamu balik lagi ke tubuhmu yang kami lihat sebagai Adzkiy itu atau 'tawaran' dari mereka. Iya pasti kamu memilih menerima tawaran itu deh. Iya kamu memilih, bukan dipaksa. Soalnya kamu dikasih kesempatan yang cukup lama untuk balik ke tubuh Makanya kupikir "Ini memang pilihan Adzkiy". Itu yang mau aku percaya, Adzkiy, ya meski tidak ada bukti empiris apalagi sitasi~ HAHAHAHAHA kamu setuju kan hal yang ga ada sitasinya bukan berarti ga ada??? Yah meski kita ga bisa bilang valid~ tapi siapa peduli? Ini antara kita saja. 

Kami yang masih hidup di dimensi 4 begini belum bisa menerima sinyal-sinyal darimu hanya karena tidak punya sensori nya, bukan karena kamu tidak ada. Makanya aku sebetulnya malu juga karena sempat nangis dan sedih (padahal kamu lagi ketawa-tawa dan riang). Ngga mbayangin juga responmu melihat kami begini ngomongin kamu hahahhahaha karena kalo kamu ga lagi sibuk di sana mesti kita keliatan deh~ kamu diomongi di grup-grup tempat kamu nongkrong, bahkan grup yang baru kenal kamu karena aksimu itu).

Sejujurnya aku cemburu sama kamu karena begitu indahnya kamu dikenang oleh orang-orang di sekitarmu sebagai kakak yang rela mati demi adiknya. Iya, lihat saja di fesbuk itu ramai sekali mengucap salam pisah buatmu. Ki, aku cemburu karena kau dikenang begitu baik, akhir yang baik.
Aku tau kamu ga percaya aku wisuda apalagi kamu jadi saksi busuk-busukku selama kita kuliah: gimana aku merangkak masuk waktu telat kelas DPKI dan kamu menyaksikannya, aku telat ngerjain tugas sebelum praktikum fistum dan kamu juga di depanku masih ngerjain, belum lagi laporan mikrob dan matkul-matkul lain, tapi Ki,  jangan kaget aja lah kalo aku tiba-tiba jadi dosen gitu, wakakkakak ya ga ada yang tau kan aku mah ngimpi aja orangnya (kan kamu tau).

Adzkiy, terima kasih ya. Sudah jadi seorang kamu. Teman yang baik, (aku juga ga deket-deket banget sama kamu sih (emang orang kaya kamu deket sama siapa coba? Penasaran sih siapa yang tahan)) hehe tapi pokonya ini kenanganku terhadapmu. Aku mikir buat bikin cerpen tapi yhaaaa aku kan bukan cerpenis kaya Anita, jadi tulisan kaya begini yang jadi aja udah syukur. Pokoknya selamat jalan, terima kasih banyak. Mana tau tulisan ini jadi bukti empiris kalau kamu di dunia adalah orang baik (eh tapi Mereka ga butuh bukti ginian yah??) atau paling tidak kita tahu bagaimana kamu dikenang.

Entah kenapa kurasa kita ketemu lagi. Aku bayangin kita jumpa, kamu yang masih dengan rupamu yang kami ingat terakhir kali: muka kaget girangmu dan suara khasmu yang cempreng menyenangkan itu. (Tapi gausah buru-buru kan ya?)

Salam hormat dan sayang,
Kamil
temen sekelasmu yang ya-kamu-tau-kan-gimana
25-271216
#latepost


2 comments:

  1. Kok Adzkiy ini rasanya asik banget dijadiin teman? Nanti kalo kamu udah ketemu dia dan aku juga ada di tempat yang sama, kenalin ya Mil.

    ReplyDelete
    Replies
    1. mungkin kalian bisa jadi teman yang membully secara resiprok~ orangnya ngeselin kok karena apa adanya banget wkwkwk

      Delete