untuk W
Kalau Seno tergila-gila sekali dengan matahari senja, aku jatuh cinta pada
matahari jam dua. Iya, jam 2 siang. Kau pasti ngeh kalau saat itu sudah lewat
tengah hari, sudah gak terik, lebih oranye meski masih kuning dan bikin silau.
Aku gak tahu kenapa, tapi aku mau kau juga ikut merayakan matahari jam dua,
yang bikin kau bisa sedikit tenang (atau malah tegang) karena hari sudah mau
sore. Coba sekali-kali tengok keluar jendela kerjamu, atau naik dari ruang
bawah tanahmu, sirami wajahmu dengan cahaya matahari jam dua itu, hirup
udaranya yang agak hangat lalu regangkan sedikit lengan, leher dan pinggangmu.
Kalau masih punya sekitar dua menit lagi, coba lihat cahayanya yang jatuh ke
dahan-dahan pohon, atau rumput, lihat bagaimana cahayanya cantik mencuat-cuat
di antara cabang atau gedung-gedung kampusmu. Itu, cahaya matahari jam dua,
yang anggun, berada di setelah terik yang agak surut tanpa menghilangkan siang
kematahariannya.
Tapi aku baru ingat, aku di tropis, apa matahari jam dua kita sama?
240217,
K
No comments:
Post a Comment