24.11.15

Manusia Tidak Perlu Bereproduksi Lagi

Hadiah kelulusan untuk teman-teman Biologi 48 tersayang. Barangkali ini memang belum selesai.


Menurutmu, kenapa makhluk hidup harus melakukan reproduksi? Untuk melanjutkan keturunan? Melestarikan spesies? Hap~ begitulah kalau di buku biologi. Reproduksi merupakan perilaku yang secara alamiah terjadi pada makhluk  hidup. Alamiah di sini berarti memang secara fisiologis makhluk hidup (yang seksual maupun aseksual) akan melakukan reproduksi untuk melestarikan dirinya (dalam hal ini kita bisa katakan melestarikan, entah dengan cara membelah diri, ataupun melalui fusi gamet (seks).Keberhasilan reproduksi menunjukkan bahwa organismetesebut mampu bertahan hidup dan tergolong 'pemenang', karena berhasil bertahan hidup hingga keturunannya 'ada'.


Bagaimana dengan manusia?

Populasi yang hampir 7 miliar ini harusnya tidak perlu reproduksi kalau alasannya melestarikan spesies, yang ada malah menggeser keseimbangan spesies yang lain. Itu sebabnya banyak konversi lahan, tidak melulu untuk pemukiman tapi juga untuk perkebunan, ladang dan lain sebagainya yang dijadikan alasan untuk kelangsungan hidup manusia.


"Loh wajar dong, kan manusia yang punya otak dan paling berhasil karena memang evolusinya paling canggih. Jadi wajar saja kalo kita menggeser makhluk hidup yang lain."


Secara evolusi (dalam hal ini mengenai survival of the fittest), ya bisa jadi alasan itu dibenarkan, karena manusia dan keturunannya bisa menyelesaikan tantangan bumi yang berubah ini, bahkan manusia yang menyebabkan perubahan-perubahan tersebut.


Nah, kalau alasanmu bereproduksi karena melestarikan keturunan, rasanya sudah tidak sesuai konteks kekinian lagi.Manusia terlalu invasif dan pertumbuhannya cenderung tidak terkontrol (meski sudah dicanangkan program-program untuk perencanaan kelahiran). Untuk itu, diperlukan kesadaran akan keberadaan manusia oleh manusia itu sendiri, kesadaran yang mengakar mengenai eksistensi manusia di Bumi.


Manusia Bisa Eksis tanpa Keturunan

Evolusi yang paling canggih yang lahir dari alam itu sendiri adalah otak manusia, yang 'menggerakkan' manusia hingga tampak lebih memiliki banyak pilihan ketimbang makhluk hidup berotak lainnya. Itu berarti, evolusi manusia untuk ber-'ada' sudah tidak sempit sebatas memiliki keturunan saja dengan mengkonservasi gen-nya, tapi bisa jadi adalah produk dari otak itu sendiri. Kita ambil contoh tokoh-tokoh yang selama hidupnya produktif menghasilkan "sesuatu"


Sebut saja Siddhartha Gautama, Muhammad, Marx, Darwin, Gandhi, Mother Theresa dan lainnya adalah manusia-manusia yang namanya terus ada setelah ratusan bahkan ribuan tahun karena pencapaiannya selama hidup, bukan karena keturunannya (kalau menurut kisah tentu saja nama tertua adalah Adam, tapi saya tidak menyinggungnya karena terlalu riskan antara kepercayaan dengan bukti yang ada. Jadi kita jabarkan saja beberapa tokoh lain yang memang disepakati 'ada' dalam sejarah (ingat, bedanya sejarah dan pra-sejarah itu adalah tulisan)).


Kita ambil contoh, Siddhartha atau lebih terkenal dengan Buddha adalah sosok pangeran, manusia biasa, yang keluar dari istana dan mendapatkan 'pencerahan'. Terlepas dari keajaiban apa yang membuatnya menjadi Yang Tercerahkan, Buddha mestilah merenungkan, memikirkan, merumuskan dan menerapkan apa yang sekarang disebut dengan ajarannya. Tentu saja melalui proses yang tidak sederhana, lapar, haus, perasaan tersiksa, pengasingan diri dan lain sebagainya. Ajarannya sudah berumur lebih dari 2500 tahun dan masih diikuti oleh sekitar 376 juta penduduk bumi (sumber: BBC).Buddha juga menikah dan dikaruniai seorang anak dari istrinya Yasodhara.


Nah, Muhammad (yang manusia juga) nabi besar umat Islam bahkan dijadikan Nabi Akhir Zaman, yang namanya akan terus ada sampai kiamat (menurut kepercayaan seorang Muslim). Keturunan Nabi Muhammad menurut kisah bahkan sengaja diputuskan oleh Allah karena mungkin akan menimbulkan pengagungan yang tidak seharusnya. Ajaran yang dibawa oleh Muhammad sudah hampir 1500 tahun dan akan terus ada selama umat Muslim mempertankannya (yap,mempertahankan meski bersimbah darah, eh tapi itu kedok doang atas menguasai sumber daya deng~ LOL).


Lain dengan Gandhi. Dia adalah seorang Pengacara (manusia biasa juga) yang prihatin dengan kondisi tanah kelahirannya. Dia belajar mengenai hukum di tempat para penjajah negerinya, Inggris, dan mencoba melanglang buana buka biro hukum di Afrika Selatan sampai akhirnya kembali lagi ke India karena dia sadar kalau negerinya perlu dibenahi (karena saat itu masih dijajah Inggris). Dia berhasil menggerakkan negerinya untuk bisa berswadaya dan memperjuangkan kebebasan negerinya tanpa kekerasan (non-violenceatau terkenal dengan nama 'Ahimsa'). Sampai sekarang, nama Gandhi di India begitu wangi dan pemikirannya diterapkan, hal ini menyebabkan penduduk India mencintai negerinya dan cenderung untuk mengonsumsi produk lokal, dari sandang-pangan-papan hingga film dan seni. Gandhi menikah dengan Kasturba dan punya 5 lima anak, tapi bukan keturunannya yang membuat dia begitu terkenal, toh? Anak-anaknya pun tidak medunia macam Bapaknya.


Ada lagi, Maria Sklodowska atau lebih terkenal dengan Marie Curie adalah seorang ilmuwan wanita peraih nobel Kimia dan Fisika (the first and the only woman yang meraih dua nobel sekaligus dalam multiple science). Dia bersama suaminya, Pierre Curie melakukan penelitian mengenai radioaktif dari Radium, Paladium dan menamai elemen yang ditemukannya, Polonium (karena dia orang Polandia). Dia juga punya anak yang dia besarkan sendiri. Namanya tercatat bukan karena anak dan keturunannya hidup sampai sekarang, tapi karena apa yang dia hasilkan selama hidup ternyata diberi penghargaan dan dianggap berjasa. Marie Curie meninggal karena aplastic anemidisebab dia terlalu sering terpapar radiasi saat melakukan penelitian (mungkin ini yang namanya mati karena cinta?)


Kalau tokoh-tokoh di atas adalah contoh yang agak protagonis tertulis dalam sejarah, ada juga yang terlihat agak antagonis, namun karena pencapaian dan keteguhan mereka yang keren, nama mereka tetap tercatat, ya sebut saja Hitler, Genghis Khan atau nama-nama yang tetap ada karena teori atau pemikiran atau karya seni-nya ada sampai sekarang Marx,Heidegger, Freud, Darwin, Planck, Einstein, Picasso, Galilei, Monet, Rembrandt, Plato dan lain sebagainya. 


Mereka (hampir) semua menikah dan punya anak, tapi mereka juga menunjukkan bahwa hal yang dilakukannya selama hidup-lah yang membuat mereka tetap ada sebagai manusia, bukan hanya DNA atau informasi genetik mereka yang (beberapa dari mereka) masih ada hingga sekarang.

Jadi, kalau dihubungkan dengan judul tulisan ini, manusia memang tidak harus melakukan reproduksi lagi untuk ber-'ada' (kalau dikaitkan dengan tujuan makhluk hidup bereproduksi loh ya). Kalau pernah dengar "Cogito ergo sumatau "aku berpikir maka aku ada" dari Descartes, mungkin bisa sesuai juga dengan evolusi otak manusia, bahwa yang bikin manuisa 'ada' adalah hal yang dilakukan selama diahidup, bukan dari genetik yang lestari saja.


Siapa sih Lo ngomong sok iye banget berasa paling bener

Saya bukan siapa-siapa, bukan orang yang keren dan belum menghasilkan sesuatu (seminar aja belom! Please, tapi udah gede omong hhaahaha). Tapi begini, saya punya tawaran pemikiran yang kira-kira mengajak untuk melihat hal dari sudut pandang yang lebih luas, apalagi sekarang banyak teman-teman yang sudah lulus dan akan melanjutkan hidup entah kerja, sekolah lagi maupun menikah

Bukan maksud saya menyampaikan 'Ga usah menikah,sendiri saja sampai tua!' atau 'Jangan punya anak dan bikin sempit bumi dong!!', ya bukan. Sekedar mengingatkan, pastikan semua memiliki alasan, bukan hanya sekadar keharusan menurut norma dan sistem yang berlaku, tapi juga melihat konteks dan keadaan sekitar kita. Hal ini adalah bentuk ikhtiar untuk mengoptimalkan evolusi dan fungsi dari otak manusia yang sangat keren dan otentik pada masing-masing individu. Karena saya yakin betul semua manusia pasti dihadapkan dengan pilihan, dan dari situlah hal yang paling sakral dimulai untuk menjadikan kita sebagai "Apa".


Selamat melanjutkan tahap hidup yang selanjutnya teman-teman, selamat lulus kuliah~~!! Apapun pilihan kalian, semoga selalu bahagia tanpa lupa jadi manusia~!


Salam hangat,

Pernah menjadi teman sekelasmu meski........(isi sendiri)~ 

hehehehe,

K

No comments:

Post a Comment